Rabu, 02 Oktober 2013

Kehangatan

Gelisah aku sendiri ditaman yang sepi, menonton rumput yang tak sendiri sedang bertutur pada belalang dan jangkrik yang hinggap diatasnya, mereka seolah sedang asyik dan riang. Penuh balutan bahagia. Bunga-bunga seolah menari-nari mengejekku dalam kesunyian yang seolah abadi.

burung-burung siang itu, sedang menari dilangit yang biru, mengukir lukisan ditengah awan menggelombang. mentari ikut tersenyum menyapa mereka. namun gadis itu masih duduk ditaman yang sama. dengan ejekan dari bunga dan rumput-rumput yang hijau.

dia mengangkat pantatnya, beranjak pergi kepinggir danau yang mungkin tak akan ada yang bisa mengejeknya lagi. namun setibanya didanau yang tenang itu. malah ikan ikan kecil menghampiri dirinya. semula mereka hanya tersenyum melihat kesepian gadis itu. tapi mulut mereka ternyata lebih besar dari badannya. mereka terlalu banyak bicara bahkan lebih banyak dari bunga-bunga dan rumput-rumput ditaman tadi.

malam seolah semakin cepat datang, sang bulan mulai menampakan diri, dan bintang silih berganti terdebaran dilangit yang gelap. suasana menjadi dingin, semakin dingin hingga gadis yang sedari tadi masih duduk dipinggir danau, mulai mencoba mencari kehangatan. (Ayu Septri)

Kamis, 26 September 2013

Hal-Hal Kecil

1 Korintus 10:12 "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"

Di California, sebuah pohon Redwood raksasa yang telah berdiri tegak selama 400 tahun berhasil selamat dari gempa bumi, badai, banjir, dan bencana alam dahsyat lainnya selama tak terhitung jumlahnya.
Namun suatu hari, tanpa ada tanda-tanda, pohon raksasa ini roboh, menghasilkan bunyi yang luar biasa kencang.
Tak ada yang tahu mengapa.
Penebang pohon tidak menebangnya.
Sambaran petir juga tidak menumbangkannya.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, jawabannya pun terungkap.
Segerombolan kumbang kecil menyusup masuk ke dalam batang pohon tersebut dan menggerogoti serat-serat pengangkut makanan di dalamnya, sehingga memperlemah pohon yang perkasa ini dari luar dalam.
Apa yang tidak bisa dilakukan petir yang kuat, ternyata mampu dilakukan oleh serangga kecil.

Hal ini juga bisa terjadi dalam hidup kita, iblis berusaha menjatuhkan orang-orang Kristen melalui sebuah bunyi dengung pelan yang terus menerus dibisikkan ke telinga, yang tampak seperti godaan yang tidak membahayakan.

Di satu sisi, kita bangga dengan fakta bahwa kita tidak melakukan ini itu.
Namun di sisi lain, kita sesungguhnya tengah mengendurkan penjagaan kita dan berkompromi.

Kapan Anda pernah merasa jika dunia ini lebih menarik dibanding kehidupan Kristen Anda?
Apakah hal itu dimulai ketika Anda memutuskan untuk memotong rumput di hari Minggu; bukannya pergi ke gereja?
Ataukah ketika Anda lebih bersemangat menonton film terbaru, dibanding membaca Firman Tuhan?
Apapun itu, rasa hampa yang menghantui Anda dulu akan datang kembali, karena perlahan tapi pasti, Anda telah berkompromi dan berjalan ke arah yang salah.

Hal  ini seperti lagu lawas milik Simon and Garfunke:
Halo kegelapan, teman lamaku
Aku datang untuk berbicara denganmu lagi
Karena sebuah bayangan datang mendekat dengan diam-diam
Menaburkan benihnya saat aku terlelap

Hal-hal kecil berubah menjadi hal-hal besar.
Jadi jangan mengendurkan penjagaan Anda dan jatuh ke dalam perangkap ini.

Ketika kompromi masuk kedalam hidup Anda, Anda akan mulai terperosok ke bawah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

Rabu, 25 September 2013

Sebuah Mahkota Menanti

Yakobus 1:12 "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Di kota kuno Smirna, ada sebuah arena tempat pertandingan atletik.
Jadi dalam kitab Wahyu, ketika Yesus berbicara kepada jemaat Smirna tentang "mahkota kehidupan" (Wahyu 2:10), mereka pasti sudah akrab dengan konsep tersebut.
Mahkota yang Yesus bicarakan bukanlah mahkota yang berhiaskan permata, seperti yang dikenakan para raja, melainkan mahkota yang diberikan kepada para pemenang dalam pertandingan atletik, yang terbuat dari rangkaian daun laurel.
Meskipun begitu, mahkota ini begitu berharga sebab ia merupakan hadiah yang sangat berarti.

Alkitab berbicara tentang beberapa mahkota.
Ada "mahkota kemegahan," yang tampaknya diberikan kepada mereka yang menuntun orang lain datang kepada Kristus (lihat 1 Tesalonika 2:19).
Kemudian ada "mahkota kebenaran," yang dijanjikan kepada mereka yang merindukan kedatangan-Nya.

Paulus berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2 Timotius 4:7-8).
Ada juga "mahkota kehidupan."

Menariknya Yesus berkata bahwa jemaat  di gereja Smirna akan menerima mahkota kehidupan karena mereka telah menghadapi banyak penderitaaan, dan sedang teraniaya.
Tapi hadiah ini juga dijanjikan untuk orang yang menolak godaan dan tahan dalam penderitaan pribadi, karena dalam Yakobus 1:12 kita membaca, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Ada hadiah yang sedang menunggu, bukan hanya bagi orang yang berjalan melewati penderitaan, tapi juga untuk orang yang tahan uji.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Selasa, 24 September 2013

Biarkan Kristus Tercermin Dalam Hidup Anda

Filipi 2:13 "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Adalah tugas Roh Kudus untuk menghasilkan karakter Kristus di dalam hidup kita.

Anda tidak bisa memancarkan karakter Kristus dengan kekuatan Anda sendiri.
Resolusi Tahun Baru, kemauan keras, dan tekad bulat tidaklah cukup.
Hanya Roh Kuduslah yang punya kuasa untuk membuat perubahan yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Alkitab mengatakan, "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" (Filipi 2:13).

Ketika kita berseru "dengan kuasa Roh Kudus..," banyak orang mengharapkan satu mujizat ilahi atau merasakan jamahan Roh Kudus.
Tapi seringkali, kuasa Roh Kudus malah tercurah dalam hidup Anda dengan diam-diam, begitu simpel hingga bahkan Anda tidak menyadari atau merasakannya.

Rupa Kristus tidak dapat dihasilkan oleh imitasi, melainkan dengan tinggal diam di dalam-Nya, sebab kita mengizinkan Kristus hidup melalui kita.

Bagaimana untuk menjadi serupa dengan Kristus?
Melalui pilihan-pilihan yang kita buat.
Kita memilih untuk mengikut Yesus dalam segala situasi, dan kemudian mempercayakan Roh Allah untuk memberi kita kuasa, kasih, iman, dan hikmat dari-Nya untuk mampu melaksanakannya.
Karena Roh Allah diam di dalam diri kita, maka kita dapat memintanya kapan saja.

Renungkan hal ini:

Dalam hal apa Roh Kudus telah bekerja dalam hidup Anda?
Pernahkah Anda mengklaim karya-karya-Nya sebagai hasil dari kekuatan diri Anda sendiri?

Apa yang dikatakan pilihan-pilihan yang telah Anda buat itu tentang hasrat Anda untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus?

Anda tidak bisa memancarkan karakter Kristus dengan kekuatan Anda sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Langkah-langkah Doa : Dari Menghukum Diri Sendiri Menjadi Percaya Diri

Roma 3:23-24 "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."

Selama beberapa hari terakhir ini, kita telah mempelajari jalan Alkitabiah dari pribadi yang menghukum diri sendiri berubah menjadi pribadi yang percaya diri.
Saya menganggap ini amat penting bagi kita untuk memiliki kemampuan untuk memilih cara penyembuhan bagi diri kita sendiri.
Inilah yang akan saya bagi pada Anda dalam doa hari ini.

Mungkin Anda pernah berada pada titik menghukum diri sendiri yang disebabkan oleh rasa bersalah yang tak kunjung hilang, atau karena harapan yang tak kunjung terwujud atau mungkin keduanya.
Alkitab mengatakan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus" (Roma 3 :23-24).

Apakah Anda ingin beban itu diangkat?

Lalu berdoalah: "Yesus Kristus, ampuni aku atas semua kesalahan yang pernah kulakukan. Tolong aku untuk bisa memaafkan diriku, dan untuk memandang lurus ke depan dengan keyakinan yang pasti, bukan tertunduk dalam rasa malu. Ketika kegagalan masa lalu muncul di pikiranku, daripada berseru dan meminta-Mu mengampuniku lagi, bantu aku untuk ingat bahwa aku sudah diampuni. Setiap kali memori itu kembali, Tuhan, aku akan mengucap syukur, bukannya merasa bersalah. Ketika memori itu datang, mampukan aku untuk memuliakan nama-Mu dan berseru, 'Sungguh Engkau Allah yang besar! Terima kasih telah mengampuniku. Aku adalah piala dari kasih karunia-Mu.'"

"Tuhan, tolong aku untuk merasa damai di dalam kasih karunia-Mu, dan untuk menyadari bahwa Engkau tidak meminta kesempurnaan. Aku ingin melepaskan kuk rasa bersalah ini dan mengenakan kuk kasih karunia-Mu. Tolong aku untuk menghilangkan pikiran negatif atas diri atas diriku sendiri. Saat ini aku percaya bahwa saat aku menempatkan diriku di bawah, sesungguhnya aku tengah meragukan-Mu- karena Engkau menciptakanku dengan pribadi dan rupa yang baik, serta dengan bakat dan kemampuan yang baik aku punya atau tidak punyai. Kau menciptakan-Ku untuk menjadi diriku sendiri."

"Tolong aku untuk bisa fokus pada hal-hal positif, membaca Alkitabku setiap hari, menghafalkannya, dan merenungkannya. Tuhan, tolong aku untuk berhenti mencoba menyenangkan semua orang. Aku tahu ini hal yang amat berat, dan hanya akan menyebabkan kecemasan dalam hidupku. Sebaliknya, mampukan aku untuk bisa fokus dan taat melakukan kehendak-Mu."

"Terima kasih, Bapa, karena melalui kasih karunia-Mu, aku dapat lepas dari rasa bersalah yang sulit hilang dan harapan yang tak pasti. Sebaliknya, kiranya aku mampu untuk hidup dengan tenang dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Di dalam nama Yesus Kristus aku berdoa. Amin."

Ketika kegagalan masa lalu muncul di pikiran Anda, daripada berseru dan meminta Tuhan mengampuni lagi, ingatlah bahwa Anda sudah diampuni.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Kadang Allah Berkata "Belum"

Ibrani 10 :36-37 "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya."

Jika Anda sedang berkecil hati karena Allah terlambat menjawab doa-doa Anda, mengertilah bahwa penundaan bukanlah satu penolakan.
Hanya karena jawaban-Nya belum datang, bukan berarti Dia tidak akan menjawab, atau lupa, atau tidak peduli dengan Anda.

Itu artinya "belum"!

Bagian dari proses kedewasaan rohani adalah dengan mempelajari perbedaan dari "tidak" dan "belum," atau perbedaan dari penolakan dan penundaan.
Alkitab memberitahu kita, "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya" (Ibrani 10:37).

Penundaan Allah bisa jadi merupakan ujian bagi kesabaran Anda.
Untuk yang pertama kali, siapa saja bisa sabar, kebanyakan orang juga bisa sabar untuk yang ke dua kali.
Banyak dari kita bahkan juga bisa sabar untuk yang ke tiga kali.
Jadi, Allah menguji kesabaran kita berulang-ulang kali.

Kenapa?
Apakah supaya Dia bisa melihat seberapa besar kesabaran Anda?
Tidak!

Dia melakukannya agar Anda bisa melihat bagaimana sabarnya diri Anda sehingga Anda mengenal apa yang ada di dalam Anda, dan level komitmen yang Anda buat dengan-Nya.
Allah menguji Anda supaya Anda tahu bahwa Dia setia, bahkan saat jawaban yang Anda cari ditunda.

Jika Anda sedang berkecil hati, ubahlah itu dengan ingat bahwa Allah mengajarkan Anda kesabaran selama masa penundaan.
Mintalah Dia untuk mengubah keputusasaan Anda menjadi kesabaran.

Renungkan hal ini

Dalam hal apa Anda percaya bahwa Allah sedang mencoba untuk mengajarkan Anda kesabaran?

Luangkan waktu untuk mendoakan satu keadaan di mana Anda merasa jika Allah sedang menunda jawaban dari permintaan Anda.
Mintalah pada-Nya agar diberikan kesabaran dan keyakinan dalam kedaulatan-Nya.

Penundaan Allah bisa jadi merupakan ujian bagi kesabaran Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tuhan Bisa Memberikan Anda Hati yang Baru

Mazmur 51:12 "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"

Allah berfirman  dan menjadikan dunia ini ada.
Ia pun berfirman kepada Anda dari dalam kandungan Ibu Anda.
Bahkan sekarang, Ia pun dapat berfirman ke dalam kekacauan hidup Anda untuk memperbaharui batin Anda dengan roh yang teguh (Mazmur 51:12).
Ini sama seperti momen di kitab Kejadian, di mana Allah berfirman ke dalam kekosongan dan kegelapan hidup Anda, menciptakan awal yang baru untuk Anda.

Allah dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan.
Dia dapat mengambil hati yang rusak, yang kotor, atau yang gagal, dan mengubahnya menjadi hati yang utuh, yang (tahir) murni, dan yang penuh arti.

Tuhan ingin melihat Anda memiliki hati yang murni, sehingga Ia pun mengambil peran aktif dalam menciptakan hati Anda yang baru, dan membawa keteraturan dalam mengatasi kekacauan dalam hidup Anda.
Tugas Anda adalah untuk tunduk kepada kedaulatan-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan meminta bantuan-Nya.

Bapa, berfirmanlah kepada hati kami dan kepada kesulitan dalam hidup kami.
Kami mengakui semua yang kami miliki-pikiran yang benar dan hidup yang benar, awal yang baru nan bersih-semuanya berasal dari pada-Mu melalui Yesus Kristus.
"Perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"(Mazmur 51:12), tidak lagi kacau atau dikendalikan oleh keadaan, keterbatasan, atau perasaan.
Beri kami hidup yang dibentuk oleh-Mu, dan dengan Roh-Mu yang mengalir melalui kami.

Renungkan hal ini:

Serahkanlah segala kekhawatiran dalam hidup Anda kepada Allah.
Izinkan Dia berfirman ke dalam hidup Anda. Izinkan Dia membuatkan Anda awal yang baru, harapan baru, serta energi baru.
Berdoalah, "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"(Mazmur 51:12).

Allah dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Dia dapat mengambil hati yang rusak, yang kotor, atau yang gagal, dan mengubahnya menjadi hati yang utuh, murni dan berarti.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Senin, 23 September 2013

Lepaskan Kemarahan Anda dengan Cara yang Tepat

Efesus 4:26 a "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa..."

Ada cara yang lebih bermanfaat dan tidak berbahaya untuk melepaskan kemarahan Anda.
Kadang kita lebih cenderung menjadi marah, daripada mengakui kemarahan kita.
Namun Alkitab mengatakan bahwa saat kita marah dan tidak mengakuinya, sebenarnya kita sedang berbohong dan itu adalah dosa.

Perlu diingat: Kemarahan belum tentu salah. Ia menjadi salah jika kita mengexspresikannya dengan cara yang tidak pantas atau merusak.
Menurut pengalaman saya sebagai pendeta, sebagian besar dari kita belajar mengekspresikan kemarahan saat kita berusia 2 atau 3 tahun.
Maka jika kita masih saja mengungkapkan kemarahan kita dengan cara yang sama seperti saat kita kecil, bisa dikatakan kita tidak bersikap dewasa.

Kebanyakan orang mengekspresikan kemarahan mereka sedemikian rupa sehingga pada akhirnya mereka melenceng jauh dari niat awal mereka.
Amarah yang diexspresikan dengan tidak tepat menghasilkan hasil yang berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan.
Murka pada orang lain tidak akan pernah menghasilkan perubahan yang sifatnya tahan lama; ia hanya akan menghasilkan lebih banyak amarah dan keterasingan.
Namun sayangnya, meski kita tahu itu, kita tetap saja melakukannya.

Kemarahan sebenarnya bukan akar dari masalah.
Kemarahan biasanya merupakan gejala dari salah satu dari tiga hal ini: terluka, takut, atau frustrasi.
Ini tiga hal yang membuat kita marah, dan itulah mengapa kita harus selalu berhenti dan menenangkan diri.

Memahami penyebab kemarahan Anda akan membantu Anda merespon dengan cara yang tepat, sehingga ia tidak "membawa Anda ke dalam dosa" (Efesus 4:26 )
Ketika Anda berhenti dan menenangkan diri, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:

Apakah aku terluka?
Apakah aku takut ?
Apakah aku merasa terancam atau seolah akan kehilangan sesuatu yang berharga?
Apakah aku frustrasi ?

Kemarahan belum tentu salah. Ia menjadi salah jika kita mengexspresikannya dengan cara yang tidak pantas atau merusak.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Kemarahan : Susun Kembali Pemikiran Anda

Roma 12:2a "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,"

Tindakan kita ditentukan oleh perasaan kita.
Perasaan kita ditentukan oleh pikiran kita.
Jika kita ingin mengubah cara kita bertindak, kita harus mengubah cara kita berpikir.
Jika kita ingin mengubah manajemen kemarahan kita yang salah, seperti cemberut, emosi yang meledak-ledak, mengkritik, dll, maka kita perlu mengatur ulang mental kita.

Gary Smalley menyarankan Anda untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti,
"Apakah aku senang ketika aku marah?"
"Apakah kemarahanku membawa hasil yang kuharapkan?"
"Apakah aku bisa mendapatkan hasil yang sama dengan menggunakan cara yang lebih efektif?"
"Apakah cara itu akan mengubahku?"

Kemudian Smalley juga menyarankan Anda untuk menuliskan jawaban-jawaban Anda ke dalam sebuah surat untuk diri Anda sendiri, lalu membacanya dengan lantang pada diri Anda sendiri sekali seminggu, selama enam bulan,itu sekitar 26 kali.
Juga, luangkan waktu untuk membacanya di depan orang lain.
Ini mungkin sulit dilakukan, tapi apakah Anda benar-benar serius ingin mengubah kebiasaan buruk Anda ini?
Seberapa serius Anda ingin mengendalikan amarah Anda?

Saya menyarankan Anda untuk memakai ayat-ayat Alkitab dalam surat Anda, sehingga ketika Firman Allah memenuhi pikiran Anda, Anda akan diubahkan oleh pikiran Anda yang baru, dan ia pun akan mengubah Anda.

Sejujurnya, orang yang marah adalah orang-orang merasa tidak aman.
Semakin saya tidak aman, semakin banyak hal yang membuat saya marah.
Semakin saya tidak aman, semakin saya kesal dan jengkel.

Renungkan hal ini:

Bacalah Efesus 1 dan Roma 8. Di sana terdapat ayat-ayat anti marah yang dapat membantu Anda. Ayat- ayat ini mengajarkan betapa dalamnya Allah mengasihi kita, dan bahwa kita aman di dalam dekapan-Nya.

Kemarahan belum tentu salah. Ia menjadi salah jika kita mengekspresikannya dengan cara yang tidak pantas atau merusak.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)